Saat Pembuat Robot Kolaboratif Bertemu di ‘Meet the Cobot Leaders’
Jakarta – Universal Robots, pembuat robot kolaboratif (cobot) mengadakan “Meet the Cobot Leaders” atau “Bertemu dengan Pemimpin Cobot” yang pertama di Asia-Pasifik.
Acara yang berlangsung pada 6 Oktober ini merupakan kongres interaktif online “siaran langsung” yang membahas tentang cobot dan perannya terhadap manufaktur masa depan di seluruh Asia-Pasifik.
Sejumlah pakar cobot seperti Jürgen von Hollen, Presiden Universal Robots, James McKew, Direktur Regional APAC, Universal Robots, dan Dr Che Fai Yeong, Direktur DF Automation and Robotics and Associate Professor dari Universitas Teknologi Malaysia memaparkan banyak wawasan industri dan juga menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari para praktisi industri dan juga peserta secara online, menggunakan wawasan yang visioner dan praktis mengenai manufaktur pasca pandemi, dan menjelaskan bagaimana produsen di Asia Pasifik untuk siap menghadapi masa depan.
Pandemi COVID-19 yang terjadi pada tahun 2020 menambah tantangan yang ada dan mendatangkan kerentanan baru bagi produsen di seluruh dunia.
Gangguan serius pada rantai pasokan, kekurangan material secara tiba-tiba, dan perubahan permintaan yang tajam, membuat para produsen pun bergulat untuk bisa beradaptasi dengan perubahan.
Manufaktur padat karya sangat terpukul oleh langkah-langkah penanganan COVID-19 oleh pemerintah daerah seperti melakukan pembatasan jarak dan sosial.
Namun, langkah-langkah tersebut memberikan peluang bagi para produsen yang berfokus pada tenaga kerja dan memikirkan kembali operasi mereka, tentang bagaimana caranya untuk menjaga produksi agar tetap berjalan, seraya mematuhi langkah-langkah dan peraturan yang ada, tanpa mengorbankan efisiensi biaya, juga memikirkan tentang model operasi yang bisa bertahan hingga di masa depan, supaya lebih tahan banting.
“Di Asia-Pasifik, pemilik bisnis dan para operatornya harus benar-benar dapat mengatur biaya, menciptakan nilai, dan keuntungan. Di beberapa daerah yang kisaran harga real estate-nya (perumahan) mahal, seperti Singapura dan kota metropolitan lainnya di dunia, cobot pastinya bisa sangat membantu dalam memaksimalkan ruang di mana operator manusia dan cobot bisa bekerja bersama-sama untuk mencapai tingkat produksi tertinggi, sambil mematuhi pedoman jarak fisik (yang diperlukan di tengah pandemi ini),” kata James McKew, Direktur Regional APAC, Universal Robots.
Mengatasi Tantangan dengan Inovasi
Cobot-cobot ini telah menjadi alat yang gesit dan sempurna, yang dapat diaplikasikan secara inovatif di seluruh dunia, terutama di pasar ASEAN, yang sedang berkembang di mana tingkat adopsi cobot dan robot industri lainnya terus melampaui pasar yang ada di negara-negara Barat yang sudah mapan.
Hal tersebut disebabkan cobot dari Universal Robots, pada saat dioperasikan, tidak lagi memerlukan insinyur profesional atau pengembang perangkat lunak. Siapa pun yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan tablet grafis (seperti iPad dll) sederhana akan dapat memerintahkan dan mengontrol cobot tersebut, setelah mendapatkan beberapa pelatihan dasar.
Misalnya, robot kolaboratif sudah bisa diaplikasikan di bidang medis karena krisis COVID-19, untuk aplikasi seperti test swab, sterilisasi, dan desinfeksi secara mobile, termasuk desinfeksi sandaran tangan kursi pesawat yang bertujuan untuk mengurangi kemungkinan cedera dan infeksi pada penumpangnya.
“Di dunia yang selalu saja berubah dan tidak stabil ini, tidak mungkin kita bisa dengan mudah memperkirakan tren di masa depan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan manapun untuk bersikap fleksibel dan gesit. Bisnis dan para pemimpinnya harus memanfaatkan teknologi terbaik yang tersedia, seperti cobot ini, untuk bisa menjadi inovatif, agar dapat secara dinamis menyesuaikan diri dengan situasi dan krisis yang ada sekarang, dan untuk menyesuaikan infrastruktur yang ada, agar memenuhi kebutuhan organisasi dan pelanggan,” kata Jürgen von Hollen, Presiden Robot Universal.
“Kami memperkirakan cobot akan tumbuh secara eksponensial dalam waktu dekat di kawasan ASEAN, terutama di segmen usaha kecil dan menengah (UKM). COVID-19 telah mempercepat adopsi cobot pada banyak industri. Saya yakin Universal Robots akan menjadi pemimpin terdepan dalam mengarahkan pengembangan dan adopsi cobot di wilayah kami, membantu bisnis agar sukses melawan tingkat keusangan, terutama karena cobot sangatlah mudah dipelajari dan dioperasikan,” kata Dr Yeong, moderator “Meet Cobot Leaders”, dan Direktur Otomasi dan Robotika DF.